Memelihara Kinerja KSK melalui Motivasi dan Kompensasi

Admin RB BPS Pusat | 15th April, 2016

Cahyadi, KSK BPS Kota Cimahi, Jawa Barat

Koordinator Statistik Kecamatan atau KSK merupakan garda terdepan BPS dalam proses pengumpulan data di lapangan. Data yang berkualitas akan dapat dihasilkan apabila proses pendataan yang dilakukan oleh KSK mengikuti Standard Operating Procedures (SOP) yang telah ditetapkan BPS, sehingga data yang tersaji merupakan potret di lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu, KSK dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi dalam bekerja, terutama dalam proses pendataan di lapangan. Kinerja KSK senantiasa dipelihara dengan baik agar visi BPS sebagai penyedia data terpercaya untuk semua dapat terwujud. Adapun pemeliharaan kinerja KSK bukanlah semata-mata tugas dan tanggung jawab KSK, melainkan menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan BPS beserta jajarannya dari pusat hingga ke daerah.

 

Motivasi sebagai Pendorong Kerja

Menurut Gibson, motivasi merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang  atau individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku. Sedangkan menurut Ernest L. Mc Cormick, motivasi kerja merupakan kondisi yang berpengaruh dalam membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara  perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Dengan demikian sudah jelas motivasi adalah pendorong kinerja.

Sedangkan Amstrong membagi sumber motivasi menjadi dua, yaitu motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal merupakan motivasi yang timbul karena adanya dorongan dari dalam diri individu itu sendiri dengan melihat, mencari, dan melakukan upaya yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan motivasi eksternal  merupakan motivasi yang muncul karena adanya dorongan dari luar, termasuk lingkungan kerja dan kebijakan organisasi seperti upah, tunjangan, penghargaan, promosi  dan  hukuman. Dari konsep motivasi tersebut, maka dalam upaya memelihara kinerja KSK kiranya dapat dipilah mana yang menjadi tugas KSK dan mana yang harus dilakukan oleh pimpinan  BPS beserta jajarannya melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan.

 

Motivasi Memelihara Kinerja KSK

Era reformasi birokrasi sekarang ini menuntut kinerja yang tinggi dari para pegawai BPS, di dalamnya ada KSK, dalam menghasilkan data berkualitas sesuai visi BPS dan tuntutan masyarakat. Upaya untuk memelihara kinerja KSK melalui motivasi internal yaitu harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk melihat, mencari, dan melakukan upaya yang dapat memuaskan diri sebagai seorang KSK. Selain itu, seorang KSK  juga harus mampu melihat mana tugas pokok dan fungsinya. Minimal satu tupoksi sesuai dengan karakteristik sebagai seorang individu, sehingga setelah memahaminya maka akan tumbuh kecintaan terhadap pekerjaan sebagai KSK. Dengan begitu, motivasi untuk bekerja akan tumbuh secara baik dan benar sehingga kinerja sebagai KSK dapat terpelihara. Salah satu contoh tupoksi KSK adalah koordinasi dengan kecamatan, kelurahan/desa, sampai masyarakat. Dengan mencintai dan menyenangi fungsi ini, maka tupoksi KSK dalam melakukan koordinasi akan mudah dilaksanakan, baik koordinasi dengan lembaga pemerintah atau dengan masyarakat.

Yang tidak kalah pentingnya juga menumbuhkan motivasi eksternal KSK agar kinerjanya dapat terpelihara. Pimpinan BPS beserta jajarannya, khususnya kepala BPS kabupaten/kota sebagai atasan langsung KSK, harus mampu menciptakan suasana lingkungan kerja yang menumbuhkan motivasi kerja KSK, antara lain yang pertama pemberian penghargaan terhadap KSK berprestasi, berdedikasi tinggi, disiplin dalam bekerja, dan mematuhi peraturan yang berlaku di BPS.

Kedua, promosi yang merupakan tindak lanjut dari pemberian penghargaan terhadap KSK yang berprestasi tersebut. Dengan promosi, maka eksistensi KSK diakui dan diperhitungkan di BPS sebagai salah satu sumber daya manusia yang mampu membawa BPS ke pencapaian yang diinginkan. Promosi akan memotivasi KSK untuk senantiasa memelihara kinerjanya dan menghasilkan data yang berkualitas. Ketiga, punishment atau hukuman juga akan menjadi pemicu dan pemacu KSK untuk bekerja lebih baik lagi. Hukuman akan menjadi cambuk bagi KSK khususnya agar tidak berbuat hal-hal yang menyimpang, terkait kedisiplinan dan penegakan SOP. Hukuman dibuat bukan untuk menakuti tetapi sebagai benteng pertahanan KSK agar tidak mudah melakukan pelanggaran dalam bekerja sehingga mampu memelihara kinerjanya. Terakhir, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, aman, nyaman, serta terjalin hubungan yang harmonis di antara pegawai BPS. Komunikasi yang efektif juga akan menumbuhkan motivasi eksternal KSK dalam bekerja sehingga memperlancar penyelesaian tugas KSK. Dengan menumbuhkan motivasi kerja KSK, penyelesaian tugas KSK akan lancar.

-Cahyadi KSK BPS Kota Cimahi, Jawa Barat-

 

Sumber : Varia Statistik April 2016