Mental Pegawai BPS akan Diubah

Admin RB BPS Pusat | 15th January, 2016

Margo Yuwono, Ketua Harian Tim Pelaksana RB BPS

Layaknya sinetron, perjalanan Reformasi Birokrasi (RB) periode 2010-2014 yang telah usai, kini dilanjutkan dengan sekuel RB periode 2015-2019 atau disebut dengan RB Jilid 2. Tiga sasaran RB nasional Jilid 2 yaitu birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik harus menjadi acuan untuk roadmap RB di BPS. Selain itu, sesuai dengan core business BPS yaitu sebagai penyedia data statistik, sasaran RB BPS ditambah satu yaitu birokrasi penyedia data statistik berkualitas.

Ketua Harian Tim Pelaksana RB BPS yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik, Margo Yuwono menyatakan bahwa tujuan utama dari RB nasional yang diusung oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) adalah birokrasi berbasis kinerja yang ditandai dengan penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan prinsip efektif, efisien dan ekonomis; fokus pada hasil (outcome); manajemen kinerja didukung sistem berbasis elektronik (e-government); dan kontribusi setiap individu pegawai yang jelas terhadap kinerja, instansi, serta pemerintah.

Selain mengacu pada arah RB nasional, roadmap RB BPS Jilid 2 juga akan mempunyai program khusus yang menjadi prioritas BPS. “Roadmap RB BPS Jilid 2 masih akan mengacu pada delapan area perubahan dan membangun perubahan mental dan perilaku aparatur negara atau yang disebut dengan revolusi mental,” kata Margo. Sistem dan program yang akan dibangun oleh tiap area perubahan akan berhasil jika didukung dengan perubahan perilaku budaya kerja aparatur yang baik.

Dalam roadmap RB, program STATCAP-CERDAS akan menyatu dengan program RB. Change management yang digaungkan oleh STATCAP-CERDAS dari sisi teknis akan digabungkan dengan program revolusi mental dari RB. Dengan demikian transformasi yang diusung BPS diharapkan tidak hanya siap secara teknis tapi juga didukung dengan insan BPS yang memiliki perilaku dan budaya kerja yang baik. “Sebenarnya, makna revolusi mental mirip dengan profesional, integritas, dan amanah (PIA). Nilai inti PIA BPS nantinya akan ‘dipoles’ agar sejalan dengan program revolusi mental yang digaungkan oleh pemerintah,” terang Margo.

 

Penguatan RB Tahun 2016

 

Masih ada beberapa pekerjaan rumah dari area perubahan yang harus dilanjutkan atau diperkuat di tahun 2016. Capaian yang sudah bagus harus dipertahankan dan yang masih kurang perlu ditingkatkan.  Dari area penguatan pengawasan, pembangunan zona integritas (ZI) tetap dilanjutkan karena capaian BPS dalam mewujudkan ZI masih rendah. Bahkan tahun 2015 berdasarkan hasil evaluasi Kemenpan RB tidak ada penambahan satker berpredikat Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Peningkatan whistle blowing system, dan pelarangan gratifikasi harus tetap menjadi komitmen kita semua.

Dari area penataan SDM aparatur, perumusan kebijakan assessment center merupakan tuntutan nasional. Hasil assessment center yang telah dilaksanakan dijadikan pedoman membangun SDM di BPS. Selain itu, perumusan dan penetapan reward dan punishment berbasis kinerja juga akan diperjelas serta evaluasi jabatan akan dibenahi di tahun 2016. Lebih lanjut lagi Ia menjelaskan bahwa ukuran kontribusi setiap pegawai pada unit kerja belum nampak jelas. Idealnya, kinerja seorang pegawai bisa mendukung unit kerja dan kinerja unit kerja mampu menunjang capaian dan tujuan organisasi. “Indikator Kinerja Utama (IKU) suatu organisasi harus dapat diturunkan secara clear menjadi Indikator Kinerja Individu (IKI) pegawai.”

Sedangkan pada area penataan tatalaksana, sistem e-government menjadi hal yang paling penting untuk kita benahi. “Saat ini kita belum bekerja pada tataran efisien, karena kita belum sepenuhnya bekerja dalam satu sistem yang terintegerasi,” kata Margo di Ruang Kerja Sekretariat RB. Implementasi Quality Assurance Framework pada berbagai kegiatan penting di BPS juga harus menjadi fokus perhatian.

Quick wins (program percepatan, red) juga menjadi program prioritas RB 2016, “Program quick wins yang lama sudah harus diganti karena sudah diimplementasikan dan tertata dengan baik. Untuk rencana ke depan saya menginginkan quick wins BPS yang baru harus terekspos ke publik secara luas sehingga publik mengetahui bahwa BPS terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui penyediaan data berkualitas, memberikan akses yang lebih mudah dan  mampu menjadi pelopor data statistik terpercaya untuk semua,” pungkas Margo diakhir wawancara.

-Gita & Nurdj-

 

Sumber : Varia Statistik Januari 2016