Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada SE2016

Admin RB BPS Pusat | 10th June, 2015

“Ibarat pembangunan sebuah Sekolah Dasar di suatu wilayah yang lokasinya di tengah persawahan, jauh dari pemukiman. Andaikan ada pemeriksaan seluruh administrasi benar dan tepat, tapi dari sisi proses pemilihan lokasi dan pemanfaatan gedung SD, tidak tepat sasaran. ”, satu kasus yang dijadikan contoh oleh PLT Deputi Kepala BPKP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Dadang Kurnia ketika menyampaikan paparan tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Sudah bukan rahasia umum, dana untuk penyelenggaraan SE2016 sebesar 3,4 Triliun menyebar di banyak satuan kerja seluruh Indonesia. Pemanfaatan dana SE2016 yang cukup besar menjadi tanggung jawab semua satuan kerja BPS di seluruh Indonesia. Untuk itu, pada Kamis, 4 Juni 2015 diselenggarakan diskusi tentang internalisasi SPIP pada SE2016, bertempat di Gedung 3 Lantai 1. Kepala BPS, Suryamin turut menyimak jalannya diskusi yang dimoderatori oleh Sekeretaris Utama, Eri Hastoto. Diskusi ini dihadiri oleh pejabat eselon 2 dan beberapa pejabat yang terkait dengan anggaran serta sekretariat SE2016.

 

Disampaikan oleh Dadang, bahwa penilaian terhadap suatu tujuan kegiatan berdasarkan pada unsur efektif dan efisiennya kegiatan, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dalam setiap tahapan SE2016 tentu akan dijumpai resiko, dengan SPIP, diharapkan dapat meminimalisir resiko yang kemungkinan muncul dalam setiap tahapan kegiatan SE2016 secara menyeluruh baik di pusat maupun di daerah. Inspektur Wilayah II, Agoes Soebeno menegaskan bahwa identifikasi risiko sudah ada gambaran, mulai dari kegiatan gladi bersih, pengadaan instrument SE2016 hingga beberapa fase yang lebih detail di tingkat provinsi/kabupaten/kota. Identifikasi resiko ini perlu dibahas dengan subjek matter agar dapat ditingkatkan dan dipantau pengendaliannya sehingga tahapan kegiatan Se2016 dapat mewujudkan hasil yang efektif efisien sesuai tujuan kegiatan. Pemahaman dan implementasi yang baik terhadap SPIP dapat memberikan pencapaian kinerja kegiatan SE2016 yang baik. Kegiatan SE2016 sudah di depan mata. Keberhasilan SE2016 perlu andil seluruh pegawai di segala lapisan. Dengan memahami SPIP tanggungjawab terhadap pelaksanaan SE2016 tidak hanya dipandang dari sisi pemanfaatan dananya yang cukup besar, namun juga dilihat dari sisi proses kegiatan dan hasilnya apakah sesuai dengan tujuan dari kegiatan SE2016. Bersama menyukseskan SE2016, Salam PIA.

-Siti Nurdjannah S,St-