Bersaing Dapatkan “Hati” Masyarakat

Admin RB BPS Pusat | 5th February, 2015

Pelayanan Publik untuk Kepuasan Konsumen Data

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pelayanan Publik juga proses Reformasi Birokrasi yang sedang dijalankan, BPS berupaya meningkatkan pelayanan publik, dalam hal ini para pengguna data BPS. Pelayanan yang baik, mudah, murah, dan cepat menjadi hasil yang ingin dicapai oleh BPS. Oleh karenanya, BPS menggulirkan beberapa terobosan yang dapat menjadi booster dalam peningkatan pelayanan BPS. Salah satunya digelar kompetisi Penilaian Inovasi Penilaian Publik yang diikuti BPS provinsi. Masing-masing inovasi terkait pelayanan publik yang dimiliki BPS provinsi didaftarkan untuk diseleksi oleh Tim Penilai Teknis yang diketuai Agoes Soebeno dan beranggotakan Hartono, Hera Hendra Permana, Bagus Sumargo, Hady Suryono, dan Ulah Tri Wibowo. Dari seleksi yang dilakukan terpilihlah enam BPS provinsi yang diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan inovasinya sebagai penilaian akhir. Para grand finalis tersebut adalah BPS Provinsi Aceh, BPS Provinsi Sumatera Utara (Sumut), BPS Provinsi Sumsel (Sumsel), BPS Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), BPS Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dan BPS Provinsi Papua Barat.

 

Aplikasi Android Jadi Primadona

Para grand finalis yang masing-masing dikomandoi oleh kepala BPS provinsi dipersilahkan ‘menjual’ inovasi pelayanan publik yang dimilikinya selama 15 menit di hadapan tiga juri ahli dari BPS yaitu Muchammad Romzi, Imam Machdi, dan Said Mirza Pahlevi; seorang juri ahli dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Muhammad Imanuddin; dan seorang juri ahli dari Komisi Yudisial, Suwantoro. Unsur NARCIS: New (kekinian), Applicable (mudah digunakan), Replicable (mudah diadopsi), Cost (pertimbangan biaya), Improvable (dapat dikembangkan lebih lanjut), dan Stakeholder utilies (manfaat bagi stakeholder) menjadi penilaian para juri ahli untuk menentukan yang terbaik.

 

BPS Provinsi Aceh menjadi penampil pertama. Hermanto bin Ashari Prawito bersama timnya menawarkan SMS informasi statistik terkini BPS Provinsi Aceh yang bekerjasama dengan salah satu operator seluler terkemuka dalam operasionalnya. Layanan pemberian informasi statistik terkini yang dirilis BPS Provinsi Aceh secara massal melalui SMS ini menyasar para pengambil kebijakan di Provinsi Aceh. Pertama kali diperkenalkan pada Oktober 2013, layanan ini telah memiliki sekitar 170 pelanggan. Begitu dinamisnya pergantian di level para pemangku jabatan di Provinsi Aceh, maka rutin dilakukan evaluasi tiga bulanan berupa update para pengisi jabatan tersebut.

 

BPS Provinsi Kepri memilih aplikasi berbasis android sebagai ‘jualan’ mereka. Dimotori Dumangar Hutauruk, pemilihan android sebagai basis aplikasi dikarenakan pangsa pasar memang sedang dikuasai android. Aplikasi android yang memakai nama BPS sebagai lembaga yang tercatat di Googleplay ternyata belum terjamah dan memberikan peluang tersendiri bagi BPS Provinsi Kepri. Sumber data dalam aplikasi terhubung dengan database website BPS Provinsi Kepri sehingga segala bentuk update data dapat langsung terhubung dengan aplikasi.

 

Pelayanan data berbasis android juga dikemukakan BPS Provinsi Kaltim. Latar belakang ekonomi masyarakat Kaltim yang terbilang baik, membuat Aden Gultom yakin akan aplikasi android yang dikembangkan jajarannya di BPS Provinsi Kaltim sangat memudahkan para pengguna data di sana. Dengan men-download aplikasi android di website BPS Provinsi Kaltim, selanjutnya pengguna data dapat mengakses data BPS yang dibutuhkan secara online.

 

Aplikasi android yang ditampilkan BPS Provinsi Papua Barat sedikit berbeda, dengan mengedepankan karakteristik topografi Papua Barat yang sulit diakses, baik secara transportasi maupun jaringan internet. Para pengguna data dimudahkan dengan aplikasi yang hanya butuh sekali online untuk men-download data. Selebihnya, penelusuran dapat dilakukan secara offline.

 

Penampil kelima, BPS Provinsi Sumsel memaparkan tentang SMS gateaway yang dikembangkannya. Layanan SMS yang mudah dijangkau siapa saja dan dapat menggunakan handphone jenis apapun menjadi alasan utama. Mulai memperkenalkan layanan ini pada 1 Juni 2014, dengan ketik SMS “Info BPS Sumsel” dikirim ke nomor 082190333433, pengguna data dapat mencari kebutuhan data yang diinginkan sesuai petunjuk yang dimunculkan berikutnya pada SMS balasan.

 

Aplikasi android memang menjadi primadona dalam kompetisi ini karena di akhir acara, BPS Provinsi Sumut pun menampilkan hal sama namun berfokus pada data periodik. Wien Kusdiatmono melihat peluang bagus pada publikasi harga tahunan yang relatif update dan data harga bulanan dari harga konsumen. Sumber data adalah survei harga konsumen yang dilakukan bulanan. Pengembangan ke depan sudah jelas di depan mata dengan adanya permintaan penambahan muatan untuk data ekspor impor. Segala inovasi yang ditawarkan membawa angin segar bagi peningkatan pelayanan publik di BPS. Namun, yang terpenting Kepala BPS Suryamin dalam arahannya serta Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, Dudy Saefudin Sulaiman, saat menutup acara mengharapkan pengembangan lebih lanjut dari inovasi-inovasi yang sudah ada sehingga dapat diterapkan, terutama di BPS kabupaten/kota masing-masing provinsi dan oleh BPS di seluruh Indonesia. Siapakah yang akan menjadi pemenangnya? Kita tunggu saja pengumumannya.