SHOPI2018 Bantu Tingkatkan Kinerja Subsektor Hortikultura

Admin RB BPS Pusat | 20th December, 2018

Indonesia memiliki potensi besar dalam hal pertanian hortikultura. Namun kontribusi pertanian hortikultura dalam PDB (Produk Domestik Bruto) pertanian belum maksimal. Dibutuhkan data subsektor hortikultura yang akurat dan terkini untuk perumusan dan perencanaan kebijakan pemerintah dan dunia usaha.

 

Bertempat di Hotel Aston Bogor, saat ini telah diselenggarakan kegiatan Pelatihan Instruktur Nasional Survei Hortikultura Potensi Tahun 2018 (SHOPI2018) selama 3 hari efektif 18-21 September 2018. Pelatihan dibuka oleh  Direktur Sistem Informasi Statistik BPS, M. Romzi.

 

"Kebijakan tanpa data tidak akan valid, akurat, dan efektifitasnya pun kurang," jelas Romzi dalam arahannya, Selasa (18/9/2018). Romzi juga menjelaskan bahwa BPS terus memperbaiki metodologinya. Salah satunya adalah perubahan metode pengumpulan data dengan menggunakan teknologi Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).

 

Cakupan SHOPI2018 kali ini ada empat komoditas yakni bawang merah, bawang putih, cabai besar dan cabai rawit serta tersebar di 14 provinsi. Kegiatan listing blok sensus dan pencacahan sampel terpilih menggunakan teknologi CAPI. Tujuan pendataan SHOPI2018 ini adalah untuk mendapatkan karakteristik dan data estimasi produksi komoditas bawang dan cabai.

 

Tema kegiatan SHOPI2018 kali ini adalah "Peningkatan Data Hortikultura yang Lebih Cepat dan Berkualitas Melalui Dukungan Sistem Teknologi Terintegrasi untuk Kesejahteraan  Petani Hortikultura".

 

Sesuai dengan tema diatas, sistem CAPI pada SHOPI2018 kali inipun telah disempurnakan dengan adanya manajemen survei yang terintegrasi. Tahapan penarikan sampel, pengumpulan data, monitoring, hingga tabulasi sudah online/terintegrasi. (Humas BPS/Nurd)