Kredibilitas Data Memasuki Era Ketahanan Pangan

Admin RB BPS Pusat | 19th December, 2018

Makassar - "Apa kareba?" seru Yos Rudiansyah, Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kepada sekitar 300 Kepala Seksi Pertanian BPS Kabupaten/Kota di Pulau NonJawa-Sumatra yang hadir pada kegiatan Pemantapan Statistik Pertanian dan Program Nasional Ketahanan Pangan di Hotel Claro Makassar, (16/10). Para peserta pun spontan menjawab, "Baji-baji ji," yang artinya baik-baik saja.

 

Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia ini merupakan gelombang I kegiatan Pemantapan Statistik Pertanian. Sementara,  gelombang II yang akan dihadiri oleh peserta dari Jawa dan Sumatra digelar pada 22-26 Oktober 2018 di Palembang.

 

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah yang hadir mengungkapkan bahwa saat ini kita memasuki era baru tanaman pangan, yaitu era ketahanan pangan. Oleh karena itu, kualitas data tanaman pangan yang dihasilkan BPS harus menjadi perhatian bersama. "Kredibilitas data harus dimulai dengan pendataan," tegas Habib. 

 

Acara dibuka oleh Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Sulsel. "Data itu bisa menggiring opini. Jangankan opini, tetapi juga bisa menggiring kebijakan," ujarnya. "Jika data itu tidak valid, maka kita mengeroyok pemerintah untuk menghancurkan bangsa," lanjut adik dari Menteri Pertanian RI ini. Sudirman berharap terjalin sinergi yang lebih profesional antara BPS dan Pemerintah Provinsi Sulsel karena data BPS dibutuhkan untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang dibuat. Ia pun berharap, ke depan BPS dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal dalam kegiatan statistik, misalnya dalam pengambilan sampel.

 

Pada kesempatan ini juga, BPS Provinsi Kalimantan Tengah diberi penghargaan sebagai BPS provinsi berkinerja terbaik I untuk kegiatan statistik pertanian tahun 2018 di luar Jawa dan Sumatra. (Humas BPS/Koen)